TOKSOPLASMOSIS OKULAR
DOI:
https://doi.org/10.32883/hcj.v5i2.783Keywords:
toksoplasmosis okular, lesi hiperpigmentasi, trimethoprim / sulfamethoxazoleAbstract
Tujuan: Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Toksoplasma gondii yang merupakan protozoa obligat intraselular. Parasit ini mempunyai 3 bentuk morfologi yang berbeda, yaitu: tachizoites, bradizoites dan ookista. Transmisi parasit ke manusia dapat terjadi dengan cara termakan makanan yang mengandung ookista atau kista jaringan yang terdapat di dalam daging yang dimasak tidak sempurna.
Metode: Pada laporan kasus ini dilaporkan kasus dengan diagnosis toksoplasmosis okular pada 5 pasien yang datang ke RS Dr. M. Djamil Padang antara bulan Februari – Mei 2015. Lima pasien datang dengan keluhan penglihatan kabur dengan onset yang berbeda-beda.
Hasil: Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan penurunan visus unilateral dan terdapatnya lesi di polus posterior dengan pinggir hiperpigmentasi pada pemeriksaan funduskopi. Semua pasien diberikan terapi trimethoprim / sulfamethoxazole selama 6 minggu.
Kesimpulan: Perbaikan visus pada pasien toksoplasmosis okular terjadi setelah pemberian terapi selama 6 minggu dengan terapi trimethoprim / sulfamethoxazole walaupun tidak terlalu signifikan karena terdapatnya lesi didaerah makula.
References
2. Maenz M, Schluter D, Liesenfeld O, Schares G, Gross U, Pleyer U. Ocular Toxoplasmosis past, present and new aspect of an old disease. Progress in Retinal and Eye Research. 2014; 39: 77-106
3. Park HY, Nam WH. Clinical Features and Treatment of Ocular Toxoplasmosis. Korean Journal Parasitology. 2013; 51:393-399
4. Cantor BL, Rapuano JC, Cioffi AG. Toxoplasmic Chorioretinitis. Basic and Clinical Science Course Retina and Vitreous. American Academy of Ophthalmology. Italy: American Academy of Ophthalmology; 2014. hlm. 206-209
5. Garweg GJ, Mijnes FDJ, Montoya GJ. Diagnostic Approach to Ocular Toxoplasmosis. Ocular Immunology & Inflammation. Ocular Immunology and Inflammation. 2011; 19: 255-261
6. Cantor BL, Rapuano JC, Cioffi AG. Toxoplasmis. Basic and Clinical Science Course Intraocular Inflammation and Uveitis. American Academy of Ophthalmology. Italy: American Academy of Ophthalmology; 2014. hlm. 226-234
7. Mendelcorn. DE. Infectious causes of Posterior Uveitis. Canadian Journal Ophthalmology. 2013; 48: 31-39
8. Saffra N, Seidman CJ, Weiss LM. Ocular Toxoplasmosis: Controversies in Primary and Secondary Prevention. National Institutes Of Health. 2013; 4: 1-11
9. Kaye A. Toxoplasmosis: Diagnosis, Treatment and Prevention in Congenitally Exposed Infant. Journal of Pediatric Health 2010; 25: 355-64
10. Butler NJ. Ocular Toksoplasmosis II: clinical features, pathology and management. Clinical Experiment Ophthalmology. 2011; 41: 95-108
11. Bollani L, Strocchio L, Stronati M. Congenital Toxoplasmosis. Early Human Development. 2013; 2013: S70-S71
12. Yazici A, Ozdal CP, Taskintuna I, Kavuncu S, Koklu G. Trimethoprim/Sulfamethoxazole and Azithromycin Combination Therapy for Ocular Toxoplasmosis. Ocular Immunology & Inflammation. 2010; 17: 289-91
13. Kartasasmita A, Muntur WP, Enus S, Iskandar E. Rapid Resolution of Toxoplasma Chorioretinitis Treatment Using Quadruple Therapy. Clinical Ophthalmology. 2017; 11: 2133-2137
14. Kim JS, Scott UI, Brown CG, Brown MM, Ho CA, Michael. Interventions for Toxoplasma Retinochoroiditis. Ophthalmology. 2013; 120: 371-378
15. Grigg EM, Dubey PJ, Nussenblatt BR. Ocular Toxoplasmosis: Lesson from Brazil. American Journal of Ophthalmology. 2015; 159: 999-1001
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Setiap naskah yang terbit di jurnal Human Care ini adalah dianggap sebagai karya dari penulis.
Pemegang hak cipta adalah jurnal Human Care. Semua pembaca memiliki akses untuk masuk ke jurnal Human Care dan menjadikan naskah yang terbit di jurnal Human Care sebagai referensi.