PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER PENERAPAN AKUPRESURE UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
Abstract
Sakit kepala merupakan penyakit yang sering dialami oleh masyarakat. Masyarakat lebih cendrung membeli obat di warung untuk penganganan utama. Perilaku tersebut tentunya dapat berdampak pada kesehatan. Salahsatu dampak adalah penyakit ginjal. Oleh karena itu, sangat penting memberikan sosialisasi kepada warga sekitar mengenai cara pijat akupresur. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode ceramah secara lisan. Pengetahuan peserta tentang terapi komplementer sebelum dilakukan penyuluhan masih kurang dan sangat minim terlihat jelas dari 60% peserta yang mengetahui tentang akupresure. Ketika diberikan pendidikan kesehatan terapi komplementer, peserta dapat lebih mengetahui dengan terjadi peningkatan 80% peserta mengetahui tentang akuptesure. Diharapkan kegiatan ini hendaknya dapat dilakukan di puskesmas yang lainnya guna meningkatkan kesadaran tentang terapi komplementernya.
References
[2] Y. A. Majid, “Terapi Akupresur Memberikan Rasa Tenang Dan Nyaman Serta Mampu Menurunkan Tekanan Darah Lansia,†J. Aisyah J. Ilmu Kesehat., 2017.
[3] T. Indrayani and V. Antiza, “Penyuluhan dan Pelatihan Akupresur Untuk Mengurangi Nyeri Dismenorea Pada Remaja Putri di Babakan Ciparay Bandung,†vol. 4, no. 1, pp. 249–253, 2021.
[4] H. Naibaho, “Manajemen Nyeri,†J. Manaj. Pemasar., vol. 5, no. 1, pp. 22–26, 2010.
[5] Abdurachman, “Mudah Akupunktur Melalui Anatomi,†Arti Bumi Intaran, vol. 51, no. 1, p. 51, 2016.
[6] M. V. Madsen, P. C. Gøtzsche, and A. Hróbjartsson, “Acupuncture treatment for pain: Systematic review of randomised clinical trials with acupuncture, placebo acupuncture, and no acupuncture groups,†BMJ, vol. 338, no. 7690, pp. 330–333, 2009.
