PEMBERDAYAAN KADER PBHS DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG BAHAYA MEROKOK DI NAGARI KOTO TANGAH BASO
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara dengantingkat konsumsi tembakau tertinggi di dunia. Hal ini terjawab melalui pelbagai catatan statistik yang menunjukkan tingginya jumlah perokok di Indonesia. Perilaku merokok memberikan dampak negatif, baik bagi perokok aktif maupun pasif, ditinjau dari sudut pandang kesehatan maupun ekonomi. Perokok aktif tidak hanya didominasi oleh orang dewasa, persentase perokok pada remaja usia 13 - 15 tahun sebesar 12% dengan perbandingan perokok pada remaja putri dan remaja putra adalah 1 : 12. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk membentuk kader PHBS yang dapat mengedukasi masyarakat terutama tentang bahaya merokok didalam Rumah. Metode dalam kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat nagari Koto Tangah tentang bahaya merokok di dalam rumah. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya metode penyuluhan tentang bahaya merokok. Hal ini dapat disimpulkan terdapat beberapa metode penyuluhan yang telah diberikan kepada masyarakat Koto Tangah sehingga terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarakat.     ÂReferences
Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta.
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Manajemen Puskesmas. Jakarta.
Puskesmas Baso. (2017). Capaian Kinerja Puskesmas Baso Tahun 2017. Agam.
Puskesmas Baso. (2017). Profil Puskesmas Baso Tahun 2017. Agam.
Najmah et al. (2015) ‘Studi Intervensi Kawasan Tanpa Rokok pada Tingkat Rumah Tangga Interventional Study of Non-Smoking Area at Household Level’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9, pp. 375–381.
Noriani, N. K., Putra, I. W. G. A. E. and Karmaya, I. N. M. (2015) ‘Paparan Asap Rokok dalam Rumah Terhadap Risiko Peningkatan Kelahiran Bayi Prematur di Kota Denpasar’, Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(1), p. 55. doi: 10.15562/phpma.v3i1.88.
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta.
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Manajemen Puskesmas. Jakarta.
Puskesmas Baso. (2017). Capaian Kinerja Puskesmas Baso Tahun 2017. Agam.
Puskesmas Baso. (2017). Profil Puskesmas Baso Tahun 2017. Agam.
Najmah et al. (2015) ‘Studi Intervensi Kawasan Tanpa Rokok pada Tingkat Rumah Tangga Interventional Study of Non-Smoking Area at Household Level’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9, pp. 375–381.
Noriani, N. K., Putra, I. W. G. A. E. and Karmaya, I. N. M. (2015) ‘Paparan Asap Rokok dalam Rumah Terhadap Risiko Peningkatan Kelahiran Bayi Prematur di Kota Denpasar’, Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(1), p. 55. doi: 10.15562/phpma.v3i1.88.
Downloads
Published
2021-07-16
How to Cite
Oktavianis, O. (2021). PEMBERDAYAAN KADER PBHS DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG BAHAYA MEROKOK DI NAGARI KOTO TANGAH BASO. Empowering Society Journal, 2(1). Retrieved from https://ojs.ufdk.ac.id/index.php/ESJ/article/view/1124
Issue
Section
Articles